Showing posts with label architecture. Show all posts
Showing posts with label architecture. Show all posts

Friday, 8 June 2012

"La Haine" dan Banlieues

Banlieue yang terjemaahannya kira-kira pinggiran adalah lokasi bagi perumahan/apartemen Modernis semacam rusun bagi umumnya imigran Afrika utara. Gelombang imigran didatangkan ke Perancis saat rekonstruksi pasca perang. Namun kini generasi ketiga yang tinggal di banlieue masih merasakan perlakuan sebagai warga kelas dua seperti petualangan Vinz, Saïd, dan Hubert dalam film "La Haine" karya Mathieu Kassovitz. Film ini diproduksi tahun 1995 diperbincangkan dan dirilis ulang 10 tahun kemudian di tahun 2005. Saat terjadi kerusuhan di Perancis media menampilkan gambar-gambar yang mengingatkan publik pada adegan-adegan film, sehingga "La Haine" menjadi prognosis bagi peristiwa tersebut.

Henri Lefebvre menyatakan bahwa ruang adalah hasil produksi sosial, Le Corbusier (i.e. penggagas utama perumahan modernis) membuktikan bahwa realita sosial adalah hasil produksi ruang serta keputusan-keputusan perencanaan. Apa yang bisa dipelajari dari perumahan modern dan kerusuhan-kerusuhan di Perancis?

Vinz, Saïd, dan Hubert, generasi terasing Perancis.

Monday, 10 August 2009

Plan Voisin (1922): Merusak Paris Dalam Satu Langkah

Adalah Eiffel, Champs-Élysées, Notre Dame, Montmartre, dan sungai Seine, diantara hal lain yang memberi Paris daya tarik.

200712 342 Metropolitain 200801 128 by Cak-cak
Montmartre 20080100 104 by Cak-cak 200801 144 by Cak-cak
dari kiri atas searah jarum jam: Place d'Aligre, pintu masuk Métro, Champs-Élysées, menara Eiffel, Les Invalides, dan cafe di Montmartre.
Luput dari pengetahuan awam, Le Corbusier di tahun 1922 pernah mengajukan proposal untuk membangun, "meremajakan" Paris (sama ambisius dan radikal dengan program "peremajaan" Baron Haussmann di tahun 1852 atas komisi Napoleon III "membabat" Paris dengan boulevard2 dan bangunan2 negara perlambang otoritarianisme imperium hingga Paris tampak seperti kini). Kenyataannya, Le Corbusier tidak punya "Napoleon" bagi dia untuk mewujudkan rencana ini. Maket dan gambar di atas kertas menjadi saksi plan voisin, ambisi urbanisme modern di masa kejayaan paham ini.

kota modern untuk 3 juta penduduk
menghancuran hampir seluruh tepi utara
http://www.mygeo.info/skripte/skript_bevoelkerung_siedlung/images/siedl213.jpg
distrik hunian





sumber1 sumber2 sumber3 sumber4

Monday, 20 July 2009

Futurama: Kalau Pabrik Mobil Ikut Merancang Kota

Futurama dirancang oleh industrialis AS Norman Bel Geddes. Presentasi Futurama di New York World's Fair 1939 disponsori oleh pabrik mobil General Motors.

Penonton duduk di kursi untuk sebuah perjalanan. Dari atas menyaksikan kota futuristik, jalan bebas hambatan yang membelah alam pedesaan sebelum bermuara di kota secara teratur melalui persimpangan yang canggih. sesuatu yang belum pernah dibuat.


Ini adalah gabungan antara utopia perancangan modern dengan harapan setiap keluarga Amerika pasca Depresi Besar, memiliki mobil sendiri. Konon ketika pulang penonton diberi pin bertuliskan 'Aku sudah melihat masa depan.'

Mudah untuk menertawakan over-optimisme ide futuristik ini, tetapi menurut Cory Doctorow, seorang blogger sci-fi, perlu diingat bahwa "Ini menunjukan bagaimana penggunaan penemuan baru bisa begitu salah. Benda-benda yang memukau, hanya waktu yang bisa mengungkap betapa salah pandangan itu"

"Perancangnya, Geddes melakukan penelitian mendalam tentang solusi teknologi untuk masalah lalu lintas jauh sebelum masalah itu sendiri lahir" ungkap Dan Howland, editor Journal of The Ride Theory. Sayangnya, tidak ada yang cukup peduli sehingga kini jalan-jalan bebas hambatan menjadi kenyataan namun mengunci dalam kemacetansetiap sore hingga malam. Kalau kita ada di Futurama, tentu kita sudah sampai di rumah saat ini."

Jalur pejalan kaki berada di level 1
terpisah dari lalu lintas kendaraan; urbanisme sur dalle.

Tempat parkir yang mobil dibawah setiap bangunan, taman berada di atap bangunan.
GM Auditorium: pusat penjualan mobil GM di kota.

Monday, 6 July 2009

Pasar Baru buat Rotterdam

Kota Rotterdam di Negeri Kincir segera memiliki pasar baru. Lokasinya di koridor pusat perbelanjaan kota, di sisi lapangan Blaak, tempat biasa diadakannya pasar mingguan. Ini adalah bagian dari program peremajaan pusat kota Rotterdam, program yang sudah berlangsung sejak beberapa tahun belakangan ini. Selain peremajaan fasilitas yang ada, apartemen untuk kelas mengengah-atas juga tengah dibangun untuk menarik minat kelas menengah-atas untuk kembali ke pusat kota.
market hall Entrance to the Nairobi City Market
Pasar baru Rotterdam desain MVRDV (kiri) dan pasar di Nairobi, Kenya (kanan). Pasar adalah elemen penting bagi kota
sumber1, sumber2
246 unit hunian membentuk kubah hiperbola yang menaungi pelataran pasar yang terdiri dari 3.000m2 area pengecer, 1.600m2 area makan di lantai dasar dan lantai pertama, 1.800m2 pasar swalayan, dan tempat parkir bawah tanah untuk 1.100 mobil. Interior akan dihiasi dengan lampu LED untuk menampilkan mood yang silih berganti. Bagian depan dan luar dilengkapi dengan dinding kaca untuk memperkuat kesan transparan.
market hall1 market hall
Pada Perang Dunia II pusat kota Rotterdam dibom rata oleh tentara Jerman. Pada masa rekonstruksi, karena dikejar kebutuhan mendesak, banyak bangunan di pusat kota yang tidak dirancang dengan baik. Sehingga beberapa diantara bangunan-bangunan bergaya Modernis ini layak dibongkar untuk diganti dengan bangunan baru. Setidaknya itulah alasan paling valid bagi peremajaan pusat kota Rotterdam.

Apapun alasannya, pasar adalah bagian penting dari kota dan harus tetap vital. Pada mulanya pasar selain memiliki fungsi ekonomis bagi penduduk kota juga adalah cermin kekuatan - daya dan semangat - populis, sebagai pengimbang bagi kekuatan elit yang terdapat di istana (atau balai kota) dan gereja, mesjid, atau kuil.




Pasar baru Rotterdam dan serangkaian proyek lain dalam konteks peremajaan pusat kota Rotterdam diharapkan menjadi urban acupunture (Lerner) untuk mengembalikan vitalitas dan memberi energi baru bagi kota - akupuntur akan menyakitkan kalau titik tusuk tidak tepat! - dan kali ini MVRDV, biro arsitek lokal, dipercaya sebagai 'dukun tusuk.' Pembangunan pasar akan dimulai tahun 2010 dan ditargetkan selesai tahun 2014.

Monday, 8 June 2009

Perumahan Publik Terbaik Sedunia?

Rumah susun, di Indonesia, berarti perumahan berkualitas rendah untuk keluarga miskin yang dibangun swasta atas komisi pemerintah. Jarang berhasil baik karena dari mulai proses perancangan hingga pengawasan umunya calon penghuni tidak dilibatkan. Rumuh susun bersubsidi juga sering menjadi objek spekulasi sehingga pada akhirnya tidak bermanfaat bagi target pengguna: keluarga miskin.

Namun tidak demikian dengan kompleks perumahan publik Alt Erlaa di Wina, Austria. Dibangun antara tahun 1973 hingga 1985 setiap bangunan terdiri dari 27 lantai, total menampung 10.000 keluarga berpenghasilan relatif rendah. Setiap blok punya kolam renang di lantai atap yang digunakan secara teratur oleh 70% penghuni. Bukan itu saja, ada juga kolam renang indoor, fasilitas kebugaran, solarium, sauna, lapangan tenis, 3 sekolah, 2 klub remaja, 2 taman kanak-kanak, 2 rumah sakit, gereja, pusat perbelanjaan, restoran, parkir bawah tanah untuk 3.400 mobil, dan sejak 10 tahun lalu, stasiun metro. Selain itu komplek ini punya saluran TV sendiri.

Wawancara dengan arsitek perancang dalam bahasa Jerman ada disini Lokasi di google map disini

Terlalu bermimpi jika berharap pembangunan rusunami di Indonesia seperti Alt Erlaa. Terutama karena kita tidak mempunyai sumber-daya seperti Austria. Selain itu, ada aspek lain selain fasilitas umum, yang penting dalam mengadakan perumahan publik; aspek keterjangkauan, keberlanjutan sosial, ekonomi, dan lingkungan.
sumber