Showing posts with label slums. Show all posts
Showing posts with label slums. Show all posts

Friday, 8 June 2012

"La Haine" dan Banlieues

Banlieue yang terjemaahannya kira-kira pinggiran adalah lokasi bagi perumahan/apartemen Modernis semacam rusun bagi umumnya imigran Afrika utara. Gelombang imigran didatangkan ke Perancis saat rekonstruksi pasca perang. Namun kini generasi ketiga yang tinggal di banlieue masih merasakan perlakuan sebagai warga kelas dua seperti petualangan Vinz, Saïd, dan Hubert dalam film "La Haine" karya Mathieu Kassovitz. Film ini diproduksi tahun 1995 diperbincangkan dan dirilis ulang 10 tahun kemudian di tahun 2005. Saat terjadi kerusuhan di Perancis media menampilkan gambar-gambar yang mengingatkan publik pada adegan-adegan film, sehingga "La Haine" menjadi prognosis bagi peristiwa tersebut.

Henri Lefebvre menyatakan bahwa ruang adalah hasil produksi sosial, Le Corbusier (i.e. penggagas utama perumahan modernis) membuktikan bahwa realita sosial adalah hasil produksi ruang serta keputusan-keputusan perencanaan. Apa yang bisa dipelajari dari perumahan modern dan kerusuhan-kerusuhan di Perancis?

Vinz, Saïd, dan Hubert, generasi terasing Perancis.

Monday, 20 April 2009

Planet of Slums - Mike Davis

"Membunuh mitos takbertangung-jawab salvasi menolong-diri, menunjukkan siapa yang memakai bot dari kapitalisme sepatu bot"

Planet of Slums (2006) karya Mike Davis memandang slums sebagai proliferasi kaum proletar urban informal sebagai suatu fenomena yang luput, tak terprediksi oleh teori klasik baik Marxisme maupun neoliberal. Buku ini ditutup dengan meditasi provokatif tentang "perang terorisme" sebagai perang antara imperialisme AS dengan rakyat miskin kota.

Dari Kiri-liberal Planet of Slums dipandang sebagai "anti-urban" dan "apokaliptik" (2006 Tom Angotti). Sedangkan menurut David Satterthwaite, Davis awam terhadap inisiatif dan potensi aktivisme lokal terhadap isu kota*, hal yang berseberangan dengan pandangan Manuel Castells dan Marshall Berman. Kerja organisasi rakyat miskin dalam jaringan UPC/Uplink di kota-kota di Indonesia misalnya, tak mendapat tempat dalam buku Planet of Slums.

Mike Davis, yang pernah memprediksi kerusuhan Los Angeles 1992 melalui bukunya City of Quartz, tidak tertarik pada reformasi lokal, tetapi lebih tertarik pada perubahan fundamental dan revolusioner, bersama kapitalisme itu sendiri, melalui kelas menengah global yang lebih berlanjut secara ekologis, dan percaya pada desentralisasi kelas menengah melalui regionalisme sosialis, seperti pandangan Lewis Mumford di masa lalu.

Monday, 24 March 2008

SDI on Time Magazine

clipped from www.time.com

Making Over Mumbai

But Mumbai's slum dwellers are suspicious that the plan is a way to force them out of the city. And they are not powerless. Despite government reassurances, they worry that the new seven-story apartment blocks will be built on the city's outskirts, far from where they work and where their kids go to school. Even if the new apartments--which the government promises will be a minimum of 225 sq. ft. (21 sq m) each--are built nearby, residents complain, operating factories seven floors up will be impossible. They are ground-level operators who require lots of interaction with other nearby factories and traders. "The idea is not improving the lot of Dharavi," says Jockin Arputham, the feisty president of the National Slum Dwellers Federation. "It's about how to make money out of Dharavi by selling the land."


blog it