Showing posts with label urban development. Show all posts
Showing posts with label urban development. Show all posts

Friday, 8 June 2012

"La Haine" dan Banlieues

Banlieue yang terjemaahannya kira-kira pinggiran adalah lokasi bagi perumahan/apartemen Modernis semacam rusun bagi umumnya imigran Afrika utara. Gelombang imigran didatangkan ke Perancis saat rekonstruksi pasca perang. Namun kini generasi ketiga yang tinggal di banlieue masih merasakan perlakuan sebagai warga kelas dua seperti petualangan Vinz, Saïd, dan Hubert dalam film "La Haine" karya Mathieu Kassovitz. Film ini diproduksi tahun 1995 diperbincangkan dan dirilis ulang 10 tahun kemudian di tahun 2005. Saat terjadi kerusuhan di Perancis media menampilkan gambar-gambar yang mengingatkan publik pada adegan-adegan film, sehingga "La Haine" menjadi prognosis bagi peristiwa tersebut.

Henri Lefebvre menyatakan bahwa ruang adalah hasil produksi sosial, Le Corbusier (i.e. penggagas utama perumahan modernis) membuktikan bahwa realita sosial adalah hasil produksi ruang serta keputusan-keputusan perencanaan. Apa yang bisa dipelajari dari perumahan modern dan kerusuhan-kerusuhan di Perancis?

Vinz, Saïd, dan Hubert, generasi terasing Perancis.

Monday, 21 September 2009

Urbanisme Vernakuler

Urbanisme vernakuler adalah tatanan kota pada masa pra-mobil ia memiliki ciri ramah-pejalan, compact, sehingga efisien dalam menggunakan sumber-daya dan berkelanjutan.

Shibam - Hadramaut - south Yemen by peterpeers. Yemen, Wadi Hadhramaut by richard.mcmanus..
Kota Shibam, Yaman. gambar: peterpeers, richard.mcmanus.

Prinsip-prinsip kota vernakuler bersintesis dengan urbanisme terkini secara ambisius diterjemaahkan oleh biro arsitek Inggris Foster + Partners, menjadi Kota Masdar. Institusi pendidikan terkemuka Massachusetts Institute of Technology juga turut terlibat dalam pengembangannya. Masdar berukuran 6 km persegi dirancang untuk 45-50 ribu penduduk yang bekerja di sektor jasa dan fasilitas manufaktur produk ramah lingkungan. Mobil diharamkan di Masdar, namun ada sistim transit masal dan individual khusus. Serangkaian sistim energi hijau akan diterapkan. Mulai dari tenaga matahari, angin, geotermal, hingga pembangkit bertenaga hidrogen terbesar. Ini hanya sebagian saja dari konsep mutakhir lain dalam hal daur-ulang air dan daur-ulang sampah. Dapatkan nilai-nilai vernakuler direkayasa secara artifisial? Saya cenderung skeptis. Namun waktu yang akan memberi jawaban.

Monday, 7 September 2009

Ekologi dan Ancaman Kepunahan

"Terumbu karang dengan banyak ragam ikan lebih sehat ketimbang yang sedikit ragam"

Begitu ditulis di BBC NEWS. Ekologi menjelaskan bagaimana sebuah sistim kehidupan dapat berjalan dan bertahan dalam masa yang panjang. Tingkat efisiensi yang tinggi menjadi rahasia bagaimana sumber-daya yang terbatas dapat dikelola menjadi sebuah siklus daur-ulang, berkelanjutan. Sistim kehidupan ini rumit. Sehingga, ketika secara ceroboh peran satu anggota sistim terpinggirkan, dan terjadi kepunahan, menyebabkan keruntuhan pada keseluruhan sistem.

Ini tidak hanya terjadi pada alam tapi juga pada kota. Kota-kota vernakuler penduduknya terdiri dari beragam ukuran ekonomi sehingga menghasilkan ekonomi yang efisien dan berkelanjutan. Kota dapat eksis selama ratusan tahun. Namun, tidak bagi kota yang ditopang oleh industri-industri besar-padat modal-yang dikendalikan oleh sedikit orang, bagi kota yang dibangun hanya mengikuti kepentingan kelas atas, dan bagi kota dengan haluan ekonomi yang memperbesar jarak penghasilan yang kaya dan yang miskin: neo-liberal. Kota-kota ini miskin keragaman sehingga tidak dapat efisien dalam konsumsi sumber daya, tidak ada daur ulang ekonomi, dan pada akhirnya rentan terhadap perubahan. Yang menjadi kekuatiran, demikian ini adalah gambaran kota Jakarta. Kecenderungan yang tampak sepanjang sejarah modern kota Jakarta.

Monday, 3 August 2009

Lebih dalam tentang Sprawl

Sun City, Arizona US
Sprawl (US) adalah meluasnya area kota sehingga terjadi konversi lahan rural (desa, pertanian) dan lanskap alami menjadi area terbangun karena inefisiensi pemanfaatan lahan, dengan demikian sprawl menjadi ancaman bagi lingkungan dan keberlanjutan (sustainability).

sumber1 sumber2
Selain berkaitan dengan kebijakan tipologi hunian, Sprawl juga berkaitan dengan harga tanah di kota dan kondisi transportasi (Sutanudjaja). Masyarakat yang mempunyai ketergantungan tinggi dengan mobil adalah faktor terbentuknya sprawl.

Salah satu faktor penangkal sprawl yang pernah terpikir oleh ahli adalah transfer of development rights (1999 Jacobs). TDR misalnya, pemilik tanah pertanian yang berbatas dengan kota bisa menjual sekian meter persegi hak membangun untuk digunakan di wilayah lain di dalam kota, sehingga pemilik mendapatkan keuntungan dari harga pasar namun fungsi lahan dapat dilestarikan.

Sprawl menjadi lebih jelas melalui karya fotografer urban Alex MacLean:

BALTIMORE MIAMI
Baltimore, Miami, ...
BLOOMINGDALE, ILL. SPLENDID ISOLATION
Kiri: Bloomingdale. Kanan: Penciptaan geografi 'antah-berantah' dimana penghuni hidup terisolasi satu sama lain, Houston.
CRISSCROSS SEEING DOUBLE
Kiri: Kriskross. Jalan bebas hambatan membelah lahan alami, Detroit. Kanan: Sekian jumlah lajur bertemu di satu titik, Medford.
NEEDLE OF PAVEMENT SCARRED LAND
Kiri: penghujung jalan merambah desa di New Jersey. Kanan: Pengosongan lahan untuk pengembangan perumahan di dekat Houston.

Monday, 6 July 2009

Pasar Baru buat Rotterdam

Kota Rotterdam di Negeri Kincir segera memiliki pasar baru. Lokasinya di koridor pusat perbelanjaan kota, di sisi lapangan Blaak, tempat biasa diadakannya pasar mingguan. Ini adalah bagian dari program peremajaan pusat kota Rotterdam, program yang sudah berlangsung sejak beberapa tahun belakangan ini. Selain peremajaan fasilitas yang ada, apartemen untuk kelas mengengah-atas juga tengah dibangun untuk menarik minat kelas menengah-atas untuk kembali ke pusat kota.
market hall Entrance to the Nairobi City Market
Pasar baru Rotterdam desain MVRDV (kiri) dan pasar di Nairobi, Kenya (kanan). Pasar adalah elemen penting bagi kota
sumber1, sumber2
246 unit hunian membentuk kubah hiperbola yang menaungi pelataran pasar yang terdiri dari 3.000m2 area pengecer, 1.600m2 area makan di lantai dasar dan lantai pertama, 1.800m2 pasar swalayan, dan tempat parkir bawah tanah untuk 1.100 mobil. Interior akan dihiasi dengan lampu LED untuk menampilkan mood yang silih berganti. Bagian depan dan luar dilengkapi dengan dinding kaca untuk memperkuat kesan transparan.
market hall1 market hall
Pada Perang Dunia II pusat kota Rotterdam dibom rata oleh tentara Jerman. Pada masa rekonstruksi, karena dikejar kebutuhan mendesak, banyak bangunan di pusat kota yang tidak dirancang dengan baik. Sehingga beberapa diantara bangunan-bangunan bergaya Modernis ini layak dibongkar untuk diganti dengan bangunan baru. Setidaknya itulah alasan paling valid bagi peremajaan pusat kota Rotterdam.

Apapun alasannya, pasar adalah bagian penting dari kota dan harus tetap vital. Pada mulanya pasar selain memiliki fungsi ekonomis bagi penduduk kota juga adalah cermin kekuatan - daya dan semangat - populis, sebagai pengimbang bagi kekuatan elit yang terdapat di istana (atau balai kota) dan gereja, mesjid, atau kuil.




Pasar baru Rotterdam dan serangkaian proyek lain dalam konteks peremajaan pusat kota Rotterdam diharapkan menjadi urban acupunture (Lerner) untuk mengembalikan vitalitas dan memberi energi baru bagi kota - akupuntur akan menyakitkan kalau titik tusuk tidak tepat! - dan kali ini MVRDV, biro arsitek lokal, dipercaya sebagai 'dukun tusuk.' Pembangunan pasar akan dimulai tahun 2010 dan ditargetkan selesai tahun 2014.

Monday, 8 June 2009

Cidade de Deus - Kota Tuhan

Cidade de Deus atau Kota Tuhan adalah nama perumahan rakyat yang terletak di distrik Jacarepaguá, di pinggiran barat kota Rio de Janeiro, Brazil. Kota Tuhan dibangun tahun 1960 sebagai upaya sistematis menggusur favelas (kampung miskin) dari pusat kota Rio de Janeiro ke pinggiran kota.

Dalam waktu relatif singkat Kota Tuhan, secara ironis menjadi ghetto tempat lahirnya masalah-masalah sosial yang pelik: kemiskinan, pengangguran, kekerasan, dan alienasi. Kota Tuhan menjadi wilayah anonim sekaligus lahan subur bagi budaya kekerasan, yang tumbuh diantara penegak hukum dengan kelompok preman/gang.

cidadededeus
sumber
Kota Tuhan menjadi latar cerita film City of God (2002) karya Fernando Meirelles. Di film ini, kritik terhadap kebijakan site & service, dan diskriminasi; penggusuran rakyat miskin dari kota disampaikan dengan sangat baik.

Perumahan Publik Terbaik Sedunia?

Rumah susun, di Indonesia, berarti perumahan berkualitas rendah untuk keluarga miskin yang dibangun swasta atas komisi pemerintah. Jarang berhasil baik karena dari mulai proses perancangan hingga pengawasan umunya calon penghuni tidak dilibatkan. Rumuh susun bersubsidi juga sering menjadi objek spekulasi sehingga pada akhirnya tidak bermanfaat bagi target pengguna: keluarga miskin.

Namun tidak demikian dengan kompleks perumahan publik Alt Erlaa di Wina, Austria. Dibangun antara tahun 1973 hingga 1985 setiap bangunan terdiri dari 27 lantai, total menampung 10.000 keluarga berpenghasilan relatif rendah. Setiap blok punya kolam renang di lantai atap yang digunakan secara teratur oleh 70% penghuni. Bukan itu saja, ada juga kolam renang indoor, fasilitas kebugaran, solarium, sauna, lapangan tenis, 3 sekolah, 2 klub remaja, 2 taman kanak-kanak, 2 rumah sakit, gereja, pusat perbelanjaan, restoran, parkir bawah tanah untuk 3.400 mobil, dan sejak 10 tahun lalu, stasiun metro. Selain itu komplek ini punya saluran TV sendiri.

Wawancara dengan arsitek perancang dalam bahasa Jerman ada disini Lokasi di google map disini

Terlalu bermimpi jika berharap pembangunan rusunami di Indonesia seperti Alt Erlaa. Terutama karena kita tidak mempunyai sumber-daya seperti Austria. Selain itu, ada aspek lain selain fasilitas umum, yang penting dalam mengadakan perumahan publik; aspek keterjangkauan, keberlanjutan sosial, ekonomi, dan lingkungan.
sumber

Monday, 25 May 2009

Slumdog Millionaire - Mutiara dari Kubangan

"Satu dari lima penduduk bumi tinggal di slum ... kampung miskin kota dengan kekurangan akses pada layanan kota dan kemananan tinggal (tenure security)."

Film Slumdog Millionaire (2008) karya Danny Boyle berkisah tentang anak muda yang dibesarkan di salah satu slum terpadat di dunia Dharavi, Mumbai. Film ini bercerita tentang wawasan, optimisme, dan pilihan hidup beberapa anak muda yang tumbuh di tengah segala kekurangan di slum.

Berbagai masalah yang berkaitan dengan slum; sanitasi, kemiskinan, ekonomi, kejahatan, kekerasan, disajikan sebagaimana novel-novel Daniel Defoe dan Charles Dickens menggambarkan slum di zaman Viktoria dimana slum adalah tempat gelap, kotor, berbahaya, penuh kekerasan; pandangan konservatif yang kerap digunakan sebagai justifikasi bagi penggusuran kampung miskin kota.

Slumdog Millionaire
Kiri: seorang pengasong didepan poster film SM, di Allahabad India. Kanan: demonstrasi di depan rumah akto India, Anil Kapoor yang memerankan pembawa acara kuis di film.

Peluncuran SM mengundang debat panjang lebar tentang slum. Terlepas apakah SM humanis atau sekedar romantisasi slum, sebagaimana buku Planet of Slums, setidaknya SM telah mengangkat isu slum ke ranah budaya populer.

Monday, 11 May 2009

Tentang Krisis Subprime

Cerita di Bawah
Wajarnya pemohon kredit KPR wajib untuk menunjukan bukti pendapatan dan riwayat kreditnya. Dengan demikian, bank dapat menjamin kelayakan-kredit (creditworthiness) pemohon. Namun tidak demikian disini, ajuan KPR si Jhon melalui makelar KPR Fanny-Mae begitu saja disahkan. Padahal Jhon masih menganggur dan tidak punya kemampuan mengangsur. Tak perlu pusing kata makelar, dalam 2 tahun Jhon akan bebas dari cicilan! Bagaimana mungkin? Pasar perumahan memang lagi mekar saat itu, keseluruhan stok rumah di pasar harus diserap oleh siapa saja, kucing pun boleh! begitu ibaratnya.

Karena permintaan meningkat otomatis harga rumah naik. Jhon, setelah 2 tahun sejak ambil KPR apa daya, Jhon masih menganggur. Daripada meneruskan KPR, bagaimana jika ambik KPR baru? Ternyata
di seluruh negeri ada jutaan Jhon, penunggak KPR terkelompok melalui ratusan agen-agen KPR.

Cerita di Atas
Pada suatu masa di awal 2000-an di AS, investasi global terkumpul
begitu besar di Wall Street. Tidak pernah terjadi sebelumnya. Ini adalah investasi orang-orang dan perusahaan sedunia yang menggunung di Wall Street.

Sebagai investor tentunya mereka ingin investasi yang aman: keuntungan stabil dengan resiko sekecil mungkin. Menurut makelar sukuk di Wall Street, yang paling pas bagi investor ini adalah sukuk berbasis KPR. Karena menurut catatan mereka KPR selalu aman dan rumah yang dijaminkan bernilai jual. Maka yang terjadi setelah itu adalah permintaan yang begitu besar akan sukuk berdasar KPR.
Pasar meminta seluruh bank di AS untuk menyediakan sukuk berbasis KPR, dan mengobati kehausan pasar.

Kumpulan KPR yang ditawarkan makelar KPR seperti Fanny-Mae laku keras, dicari oleh bank. Ini mendorong makelar untuk membuat kontrak-kontrak KPR baru dengan nasabah yang samsekali tidak layak kredit, maka kredit ini disebut kredit sub-prima.

Yang Terjadi
Satu saat penggelembungan permintaan rumah ini sampai pada batasnya; tidak ada penduduk tersisa yang bisa ditawari KPR! Permintaan rumah menurun dan harga rumah meluncur bak meteor jatuh. Pada sisi lain terlalu banyak investasi terlanjur tertanam di sukuk berbasis KPR sehingga tidak ada cukup uang beredar untuk menggerakan sektor riil: AS memasuki krisis keuangan.

Selanjutnya, tampak bagaikan domino runtuh, para makelar KPR satu persatu bangkrut, bank harus menyita rumah-rumah, institusi keuangan besar ambruk karenan kegagalan hedge fund. Rumah yang disita tak dapat dijual karena turunnya daya beli. Rumah-rumah ini tak ada yang merawat, rusak, dan terbengkalai.

Pemandangannya sangat ironis, banyak rumah yang rusak terbengkalai, banyak keluarga yang jatuh miskin dan kehilangan rumah. Untuk pertama kalinya mekanisme pengadaan rumah oleh pasar runtuh seketika. Demikian ini adalah pelajaran berharga bagi seluruh dunia, terutama bagi pengambil kebijakan ekonomi dan perumahan.

Monday, 24 March 2008

SDI on Time Magazine

clipped from www.time.com

Making Over Mumbai

But Mumbai's slum dwellers are suspicious that the plan is a way to force them out of the city. And they are not powerless. Despite government reassurances, they worry that the new seven-story apartment blocks will be built on the city's outskirts, far from where they work and where their kids go to school. Even if the new apartments--which the government promises will be a minimum of 225 sq. ft. (21 sq m) each--are built nearby, residents complain, operating factories seven floors up will be impossible. They are ground-level operators who require lots of interaction with other nearby factories and traders. "The idea is not improving the lot of Dharavi," says Jockin Arputham, the feisty president of the National Slum Dwellers Federation. "It's about how to make money out of Dharavi by selling the land."


blog it