"Membunuh mitos takbertangung-jawab salvasi menolong-diri, menunjukkan siapa yang memakai bot dari kapitalisme sepatu bot"Planet of Slums (2006) karya
Mike Davis memandang slums sebagai proliferasi kaum proletar urban informal sebagai suatu fenomena yang luput, tak terprediksi oleh teori klasik baik Marxisme maupun neoliberal. Buku ini ditutup dengan meditasi provokatif tentang "perang terorisme" sebagai perang antara imperialisme AS dengan rakyat miskin kota.
Dari Kiri-liberal
Planet of Slums dipandang sebagai "anti-urban" dan "apokaliptik" (
2006 Tom Angotti). Sedangkan menurut
David Satterthwaite, Davis awam terhadap inisiatif dan potensi aktivisme lokal terhadap isu kota
*, hal yang berseberangan dengan pandangan
Manuel Castells dan
Marshall Berman. Kerja organisasi rakyat miskin dalam jaringan
UPC/
Uplink di kota-kota di Indonesia misalnya, tak mendapat tempat dalam buku
Planet of Slums.
Mike Davis, yang pernah memprediksi
kerusuhan Los Angeles 1992 melalui bukunya
City of Quartz, tidak tertarik pada reformasi lokal, tetapi lebih tertarik pada perubahan fundamental dan revolusioner, bersama kapitalisme itu sendiri, melalui kelas menengah global yang lebih berlanjut secara ekologis, dan percaya pada desentralisasi kelas menengah melalui regionalisme sosialis, seperti pandangan
Lewis Mumford di masa lalu.